Wherever You Go,
Go With All Your Heart
(Confucius)
BISA jadi, Tuhan memang suka tersenyum. Setidaknya, ungkapan MAW Brouwer, bahwa “Tuhan tersenyum ketika menciptakan tanah Parahyangan”, menujukkan hal itu.
Kolomnis asal Belanda yang betah tinggal di Indonesia, pemuja berat Tatar Pasundan itu, tentu punya alasan kuat. Mungkin juga karena ia menyeruput obat kuat tersenyum.
Tanah Pasundan, Jawa Barat, memang mempunyai banyak tempat esksotik.
Indah. Memukau. Kontur tanah berundak, pebukitan yang dipagari pepohonan perdu, perkebunan teh yang membentang bagai karpet hijau raksasa.
Baca Juga: Desa Wisata Bukan Sekedar Urusan Sekedar Eksotisnya
Juga liukan ratusan sungai yang bagai naga bening merajut keelokan itu, menjadi nyaris seperti sorga yang dijanjikan.
Termasuk wilayah pegunungan di Kabupaten Bandung Barat tentunya. Tanah, air, dan udaranya yang sejuk, membuat – bahkan – para malaikat pun ikut tersenyum.
Semua orang pun suka tersenyum. Selain sangat tidak dilarang, tersenyum itu berbuah ibadah.
Senyum siapa pun, termasuk kemudian akan makin melebar saat mengunjungi ‘Bukit Senyum”, sebuah destinasi wisata baru di kawasan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat.
Kawasan pebukitan itu, yang ditumbuhi pohonan vinus nan perdu, serta bentangan pemandangan nan elok, akan membuat setiap wisatawan tersenyum.
Siapa pun yang bertandang, usai lelah menggerus tebing dan jalanan berliku yang naik dan menurun, akan terbayar tuntas oleh keelokan Bukit Senyum.
Bahkan, jika saja Leonardo Da Vinci, pembuat lukisan “Senyum Monalisa” yang legendaris dan mendunia itu, menaruh latar Bukit Senyum pada lukisan Monalisa-nya, akan jadi lain: lebih banyak membuat orang pun tersenyum.
Baca Juga: Disparpora Subang terus Mengupayakan untuk Mewujudkan Subang Kabupaten Kreatif
Artikel Terkait
Menparekraf: Perlu SDM Unggul dalam Bidang Pariwisata
Menparekraf Apresiasi Kehadiran Kampus Sahabat Wirausaha, Dukung Ciptakan Lapangan Kerja
Alun Alun Garut Diresmikan, Diharapkan Menjadi Ikon Baru Kota Dodol
Bukan Berasal dari Merk Rokok, Jalan Malioboro Perjalanan Menjadi Wali
PKL di Jalan Malioboro Yogyakarta Direlokasi, Jalan Malioboro Menjadi Tempat Merenungi Kehidupan