• Jumat, 29 September 2023

Per Ahad Kemarin, 1090 Pasen Terpapar Omicron Meninggal, Kemenkes: 68 persen di antaranya Belum Divaksin Lengk

- Selasa, 15 Februari 2022 | 12:08 WIB
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes  dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid mengatakan dari 1090 pasien kasus Omicron yang meninggal diketahui 68% di antaranya belum divaksinasi lengkap.
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid mengatakan dari 1090 pasien kasus Omicron yang meninggal diketahui 68% di antaranya belum divaksinasi lengkap.

jabaribernews.com -Kemenkes melaporkan sampai Ahad kemarin (13/02/2022), sudah ada 1090 pasien meninggal di masa varian Omicron mendominasi kasus COVID-19 di Indonesia.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi M.Epid mengatakan dari 1090 pasien yang meninggal diketahui 68% di antaranya belum divaksinasi lengkap.

Menurut dr. Nadia dari data 1090 pasien yang meninggal sampai Ahad (13/2), 68% di antaranya belum divaksinasi lengkap, 76% usianya lebih dari 45 tahun, 49% masuk golongan lanjut usia, dan 48% memiliki komorbid.

Baca Juga: Kapolres Majalengka Sosialisasi Prokes dan Vaksinasi Covid-19 dan Omicron

Dibandingkan jumlah kasus meninggal di masa dominasi varian Omicron dengan puncak gelombang Delta 2021 lalu, perbandingan kasusnya masih sangat jauh.

Kasus meninggal harian mencapai 145 jiwa per hari, jauh dibandingkan puncak Delta yang menyentuh angka 1800 jiwa per hari.

“Vaksinasi lengkap dua dosis menjadi salahsatu upaya mencegah pasien bergejala berat hingga risiko kematian akibat terinfeksi COVID-19,” ujar dr. Nadia.

Kemenkes, kata dr. Nadila, mengimbau masyarakat, termasuk anak-anak dan kelompok lanjut usia, untuk segera melengkapi vaksinasi.

Baca Juga: Kemenkes: Atisipasi Melonjaknya Omicron, Tenaga Kesehatan Terpapar COVID 19 Bisa Segera Dilibatkan Kembali

“Vaksinasi telah terbukti mampu melindungi kita dari risiko gejala berat hingga kematian akibat terpapar COVID-19. Tidak ada lagi alasan kita untuk tidak mau divaksinasi,'' ujar dr.Nadia.

Karena itu untuk menekan korban akibat terinfeksi COVID-19, penguatan pelayanan kesehatan terus dilakukan selain upaya pencegahan melalui percepatan laju vaksinasi, testing dan tracing.

Dari sisi kapasitas rumah sakit, menurut dr. Nadia sampai hari Senin (14/2) pukul 18:30 WIB, pasien yang dirawat ada di 32% dari total ketersediaan tempat tidur dan isolasi.

“Rumah sakit kita masih memiliki kapasitas yang sangat baik untuk menampung pasien COVID-19. Angka ini baru sementara dan kapasitas ini masih dapat terus ditingkatkan jika memang diperlukan,'' ujar dr. Nadia.

Baca Juga: Lemahnya Menjalankan Prokes Terkait Omicron Telah Mencemaskan Dunia Termasuk di Indonesia

Halaman:

Editor: Nanang Supriatna

Sumber: kemenkes.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X