jabaribernews.com -Vaksin Merah Putih hasil kerja Universitas Airlangga (Unair) Surbaya, PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo pada Rabu (09/02/2022) dilakukan uji klinis tahap pertama.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan Vaksin Merah Putih diproyeksikan selain sebagai vaksin booster dan vaksin anak, juga sebagai vaksin donasi internasional.
''Presiden bersedia menggunakan Vaksin Merah Putih sebagai vaksin donasi dari Republik Indonesia khususnya sebagai ketua G20 ke negara-negara lain yang membutuhkan,'' ujarnya secara virtual (09/02/2022).
Menkes mengatakan setelah proses uji klinik, Vaksin Merah Putih harus sesegera mungkin menempuh proses registrasi skala global.
''Sebelum diedarkan secara internasional, Vaksin Merah Putih harus terlebih dahulu diregistrasi oleh World Health Organization (WHO), dan mendapatkan listing internasional,'' ujarnya.
Rektor Unair, Prof. Dr. Moh. Nasih, mengatakan Vaksin Merah Putih telah diproyeksikan sebagai produk vaksin kebanggaan nasional dengan bersertifikat halal.
''Vaksin Merah Putih ini akan menjadi vaksin COVID-19 berstatus halal pertama. Sertifikat halal tersebut akan berlaku dari 7 Februari 2022 hingga 6 Februari 2026,'' ujar Prof. Nasih.
Baca Juga: Percepatan Vaksin Dosis 1, 2 dan 3 di Desa Darmaga Kecamatan Cisalak Subang
Artikel Terkait
Kota Bandung Telah Mencapai Vaksin Pertama 100 Persen
Penjelasan Erick Thohir tentang Perkembangan Vaksin Buatan Dalam Negeri, Tahun 22 Diproduksi 77 Juta Dosis.
Kata Presiden Joko Widodo: Vaksin Booster Tidak Berbayar untuk Semua Masyarakat
Vaksin Booster segera Dimulai, Mari Cek Tiket Vaksinasi di PeduliLindungi
Kemenkes Mengeluarkan Sertifikat Vaksin Internasional, Begini Cara Mendapatkannya
Kemenkes: Vaksin AstraZeneca sudah Bisa Digunakan untuk Vaksinasi Booster