jabaribernews.com -Meksipun Anang Hermansyah itu musisi senior, dalam hal NFT ia tentu menjadi pemula. Tapi kenapa bisa sukses menjual NFT?
NFT sebagai produk investasi turunan dari kripto bisa dijual jika dilakukan melalui marketplace seperti OpenSea.
Marketplace global untuk jual beli NFT seperti itu, ada pula di Indonesia.
Beberapa marketplace lokal untuk jual beli NFT: TokoMall, Paras.id, Enevti, Kolektibel, Baliola, Artsky, Metaroid, serta ASIX.
Baca Juga: Berbagai Kalangan Menilai Aep Saepudin Layak Pimpin Disdikbud Subang
Penjualan NFT di OpenSea atau marketplace lain ini dapat berupa gambar, foto, lukisan, video, lagu, bahkan cuitan atau semacam quote.
Lalu bagaimana cara menjual NFT di OpenSea atau marketplace lain agar cepat laku?
Dilansir dari Moneycontrol.com, tersebutlah Tanay Mehra, pengusaha dan investor NFT yang memiliki bisnis tekstil di Jalandhar dan merupakan eksportir tekstil dan rempah-rempah.
Selain berdagang di NFT untuk mencari nafkah, berurusan dengan seni digital, memorabilia kriket dan koleksi koin, ia membagikan beberapa tips menjual NFT di OpenSea maupun marketplace lain.
“Saya melakukan 4-5 perdagangan sebulan dan rata-rata laba atas investasinya adalah 70%-80%. Saya dapat mengatakan saya mendapatkan penghasilan yang sangat baik. Saya melihat ruang lingkup yang luar biasa untuk pengembangan ruang," ujar Mehra.
Baca Juga: PT Dahana Raih Penghargaan Top BUMN Korporasi dari Bisnis Indonesia
Ia kemudian menawarkan menceritakan tentang fenomena ini, yang menawarkan banyak rejeki bagi pendatang baru di dunia NFT.
Lebih jauh Mehra menjelaskan, saat ini mungkin hanya seni digital yang lakul di NFT.
Ke depan kemungkinan akan memiliki musik, televisi dan film yang dijual sebagai NFT.
Beberapa penggunaan NFT belum dikembangkan, dan ini menjadikan ruang ini sebagai pilihan utama selama satu atau dua dekade mendatang.
“Untuk memasuki dunia NFT perlu penelitian secara menyeluruh. Khususnya bagi pemula. Jangan pernah menginvestasikan uang di NFT atas rekomendasi orang acak mana pun, tanpa melakukan riset,” nasihatnya.
Pendidikan dan informasi sangat penting, terutama di awal. Ini karena ada banyak orang yang menipu investor yang mudah tertipu. Penipuan baru muncul setiap hari.
Artikel Terkait
Britney Spears Masih Takut Pada Bisnis Hiburan, Karya Barunya Belum Akan Muncul
Fenomena Ghozali di NFT dan Pasar Industri Kampus Merdeka
Badai Digital NFT Mungkin Hanya Sebuah Trend yang Harus Disikapi secara Bijak
Bekerja Sama dengan Shopee, Disdik Jabar Luncurkan Kurikulum Bisnis Digital
Year in Search 2021, Google Trennd untuk Prediksi Bisnis Masa Depan
Jangan Simpan Uang Panas di NFT