jabaribernews.com -Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan perbedaan utama Omicron dengan varian lain adalah penularan lebih cepat dan banyak.
Akan tetapi tingkat perawatan dan tingkat keparahan kasus varian Omicron lebih rendah.
Lebih banyak orang yang terpapar Omicron dirawat di rumah atau Isoman.
Jadi dalam waktu singkat, demikian Kemenkes, akan terjadi kenaikan jumlah kasus yang signifikan.
Baca Juga: Menghadapi Omicron, Bupati Ciamis Minta ASN Jadi Contoh dan Pionir dalam Mentaati Prokes
Kemenkes melakukan strategi berbeda antara menghadapi Omicron dengan Delta.
Menghadapai varian Delta pemerintah memfokuskan pada penyediaan kapasitas RS yang tinggi.
Dalam menghadapi Omicron, Kemenkes memfokuskan pada Isoman disertai layanan telemedisin.
Pasien Omicron cenderung bisa sembuh tanpa harus dirawat di rumah sakit.
Sejauh ini kebanyakan pasien Omicron mengalami gejala ringan seperti batuk, pilek, dan demam.
Meskipun demikian, Kemenkes selalu waspada dalam menghadapi varian Omicron.
Baca Juga: Menkes: Harap Waspada, Penularan Omicron Mulai Didominasi Transmisi Lokal, Tapi Tetap Tenang
Pemerintah mempersiapkan tempat tidur isolasi yang sudah siap pakai berjumlah 70.641.
Kapasitas nasional tempat tidur isolasi sebanyak 120 ribu sampai 130 ribu.
Artikel Terkait
Bergejala Ringan, Kemenkes Fokuskan Penanganan Pasien Omicron melalui Telemedicine
Kemenkes Keluarkan Surat Edaran tentang Vaksinasi Lanjutan, Ada Sederet Aturan di Dalamnya
Untuk Mengatasi Omicron, Kemenkes Telah dan akan Mengekspor Obat Covid-19
Kemenkes: Dua Kasus Konfirmasi Omicron yang Meninggal Dunia, Keduanya Memiliki Penyalit Bawaan
Kemenkes Menyediakan Layanan Telemedisin dan Paket Obat Gratis bagi Pasien Isoman Terkonfirmasi Omicron
Kemenkes Mengeluarkan Sertifikat Vaksin Internasional, Begini Cara Mendapatkannya