Barongsay, Ekspresi Orang Tiongkok pada Banjir Sungai Kuning

- Kamis, 27 Januari 2022 | 15:36 WIB
Barongsay, merupakan ekspresi orang Tiongkok terhadap banjir besar Sungai Kuning (Foto: Arkenas).
Barongsay, merupakan ekspresi orang Tiongkok terhadap banjir besar Sungai Kuning (Foto: Arkenas).

jabaribernews.com -Kesenian barongsay identik dengan Imlek. Dalam perayaan Imlek selalu dipagelarkan kesenian barongsay.

Disebabkan pandemik, di negara kita sudah dua kali Imlek, pada tahun 2020 dan tahun 2021, barongsay tidak ditampilkan.

Menurut Soeria Disastra, budayawan di Bandung, barongsay memiliki sejarah yang panjang.

“Tempat lahirnya barongsay adalah lembah Sungai Kuning, salahsatu peradaban tertua di dunia,” ujarnya.

Baca Juga: Imlek Bukan Merupakan Bagian dari Agama

Penamaan lembah Sungai Kuning merujuk pada lembah-lembah di daratan Tiongkok yang dilewati Sungai Kuning.

Daerah hulu Sungai Kuning yang masih berupa sungai kecil melewati celah-celah pegunungan di Dataran Tinggi Tibet.

Sungai Kuning yang makin ke hilir makin lebar kemudian melewati padang gurun Mongolia Dalam.

Melewati gurun ini air Sungai Kuning jadi berwarna kuning karena membawa material tanah berwarna kuning yang disebut loess.

loess membawa keberkahaan bagi lembah-lembah yang dilewati Sungai Kuning, karena membuat tanahnya subur.

Baca Juga: Asal Usul Imlek, Hajat Buminya Orang Tiongkok dan Berkaitan dengan Budaya Agraris

“Bercocok tanam atau pertanian lahir bahkan bermula di lembah Sungai Kuning,” kata Soeria Disastra.

Menurutnya lembah Sungai Kuning telah dihuni sejak tujuh ribu tahun yang lalu, bahkan mungkin lebih dari angka itu.

Kenapa tanah yang dilewati Sungai Kuning menjadi subur, kata Soeria Disastra, karena sering kena banjir.

Banjir yang terjadi seringkali sangat besar dan daerah genangannya sangat luas, bukan hanya lahan-lahan yang berada di pinggir sungai.

Halaman:

Editor: Nanang Supriatna

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X