jabaribernews.com -- Kasus penghinaan Edy Mulyadi terhadap Kalimantan dengan sebutan: "tempat jin buang anak" masih terus bergulir.
Walaupun Edy Mulyadi sudah meminta maaf dan membuat klarifikasi, namun masyarakat tetap menginginkan proses hukum terus berlanjut.
Berbagai tanggapan masih dilayangkan warga, terutama di jagat maya. Berbagai ungkapan kekesalan, kecaman dan hujatan terhadap Edy Mulyadi masih berseliweran di berbagai platform media sosial.
Banyak pihak dari bermacam organisasi dan komunitas juga tokoh masyarakat yang berpengaruh ikut menanggapi kejadian ini.
Salah satunya yaitu tanggapan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dalam akun resminya beliau mengunggah video kompilasi foto-foto tampilan beberapa kota besar di dunia.
Dalam foto-foto tersebut ditampilkan perbandingan saat kota tersebut masih sepi dan saat kota tersebut sudah dibangun menjadi kota yang besar dan ramai.
Baca Juga: Kerupuk Direbus, Baso Digoreng, Logika Terbalik Ala Orang Sunda
Video kompilasi tersebut disertai caption berjudul "DARI SEPI MENJADI MAJU" yang berisi ungkapan kekesalan Kang Emil atas statement Edy Mulyadi yang menyebut Kalimantan sebagai "tempat jin buang anak."
Dalam status yang diunggahnya tersebut, Kang Emil menjelaskan bahwa rencana pemindahan ibu kota adalah wacana lama sejak jaman Bung Karno. Karena Jakarta memang tidak didesain sebagai Ibu Kota.
Kalimantan dipilih selain karena dari segi posisi terletak di tengah Nusantara dan menguatkan semangat pemerataan, juga karena Kalimantan jauh dari potensi bencana.
Baca Juga: Polri Antisipasi Penyebaran Berita Bohong atau Hoaks Jelang Pemilu 2024
Setelah keributan perkara Arteria Dahlan dengan orang Sunda yang bahkan belum usai, sekarang disusul datangnya pernyataan yang juga mengoyak kain tenun kebhinekaan, hal inilah yang sangat disesalkan oleh Kang Emil.
Beliau menghimbau pada para generasi muda agar perbuatan seperti ini jangan sampai ditiru. Beliau pun mengutip nasihat Rasulullah SAW. untuk orang yang tidak bisa memilih diksi yang baik dalam berargumentasi di ruang publik: "Bicaralah yang baik atau diam." ***
Artikel Terkait
Ridwan Kamil Berkata: Pemekaran di Jawa Barat Nunggu Pemerintahan Baru
Basa Sunda Diusik, Urang Sunda Ngulisik, Buntut Pernyataan Arteria Dahlan yang Meresahkan
Urang Sunda Melawan Arteria Dahlan
Arteria Dahlan: Saya Memohon Maaf kepada Masyarakat Jawa Barat
Arteria Dahlan Sudah Dimaafkan, Namun Proses Hukum Akan Tetap Berjalan
Arteria Dahlan Neunggar Cadas, DPRD Kabupaten Cianjur Dukung Arteria Dahlan Dipecat
Perpindahan Ibu Kota Negara, Ridwan Kamil dan Arsitektur Masa Depan Sunda Wanter