• Kamis, 28 September 2023

Menkes: Harap Waspada, Penularan Omicron Mulai Didominasi Transmisi Lokal, Tapi Tetap Tenang

- Selasa, 25 Januari 2022 | 11:30 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin pada konferensi pers virtual, Senin (24/01/2022) menyebutkan transmisi lokal mendominasi kasus Omicron.*
Menkes Budi Gunadi Sadikin pada konferensi pers virtual, Senin (24/01/2022) menyebutkan transmisi lokal mendominasi kasus Omicron.*

jabaribernews.com -Berdasarkan data New All Record Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tanggal 1-22 Januari 2022 jumlah kasus konfirmasi Omicron transmisi lokal terus meningkat dalam empat minggu terakhir.

Proporsi kasus Omicron, menurut Kemenkes, didominasi transmisi lokal, tidak lagi oleh pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

Pada 22 Januari 2022, Kemenkes mencatat sebanyak 90,1% kasus konfirmasi Omicron nasional merupakan transmisi lokal.

Baca Juga: Kemenkes Menyediakan Layanan Telemedisin dan Paket Obat Gratis bagi Pasien Isoman Terkonfirmasi Omicron

Data terakhir yang dihimpun Kemenkes menunjukkan kasus konfirmasi di Indonesia sebanyak 1.626 kasus.

Sebanyak 20 pasien di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit dan 2 pasien meninggal dunia.

''Yang perlu kita lakukan yang pertama adalah kita tidak perlu panik tapi harus terus waspada dan hati-hati karena memang laju penularannya tinggi,” kata Menkes Budi Gunadi Sadikin pada konferensi pers virtual, Senin (24/01/2022).

Menkes mengatakan kita perlu memastikan protokol kesehatan tetap berjalan, memakai masker, mencuci tangan, dan mengurangi kerumunan.

Baca Juga: Permasalahan Vaksinasi, Kata Netty Prasetiyani Komisi IX DPR RI Akan Bentuk Panja Vaksinasi

Untuk memaksimalkan protokol kesehatan, data PeduliLindungi boleh dibuka publik sehingga masyarakat bisa melihat lokasi-lokasi mana yang menerapkan disiplin protokol kesehatan.

Hal ini dapat membantu mengontrol penggunaan PeduliLindungi baik di fasiltas publik maupun di kantor.

Di samping itu, pemerintah juga terus gencarkan pelaksanaan surveilans.

Kasus Omicron semakin banyak maka tidak semuanya menggunakan metode genome sequencing.

Pasalnya metode genome sequencing akan lebih diarahkan untuk menganalisa pola penyebaran kasus Omicron.

Halaman:

Editor: Nanang Supriatna

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X