Gempa M 6.1 Guncangkan Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara.

- Minggu, 23 Januari 2022 | 14:35 WIB
Shake map gempabumi M6,1 di wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu (22/1), pukul 09.26 WIB. (BMKG)
Shake map gempabumi M6,1 di wilayah Provinsi Sulawesi Utara, Sabtu (22/1), pukul 09.26 WIB. (BMKG)

jabaribernews.com -Gempa bumi Magnitudo (M) 6,1 terjadi pada Sabtu (22/1), sekitar pukul 09.26 WIB memicu guncangan kuat yang dirasakan warga Kepulauan Sangihe dan Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe melaporkan guncangan kuat berlangsug singkat, sekitar 3 hingga 4 detik.

Warga setempat di wilayah Kepulauan Talaud, semat panik.

Parameter gempa yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa M6,1 berpusat 39 km tenggara Melonguane, Sulawesi Utara, dengan kedalaman 12 km.

Baca Juga: Andi Akmal Mengkritisi Pindah Ibu Kota, Banyak Persoalan Negara yang Harus segara Diselesaikan

Intensitas guncangan yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) menunjukkan III – IV MMI di Melonguane.

Melihat dari jenis dan mekanismenya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi lempeng laut Maluku.

BMKG menyebutkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik mendatar atau oblique thrust.

Di samping itu, pantauan hingga Sabtu (22/1), pukul 11.30 WIB, sebanyak Sembilan aktivitas gempa susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar M4,5.

Baca Juga: Doa Memohon Kemudahan Melalui Segala Kesukaran

Melihat analisis kajian inaRISK, Provinsi Sulawesi Utara memiliki 15 kabupaten dengan potensi bahaya gempa bumi kategori sedang hingga tinggi.

Dua wilayah, Kepulauan Sangihe dan Talaud, tadi termasuk wilayah dengan potensi bahaya tersebut.

Berdasarkan catatan gempa bumi, Kepulauan Talaud pernah terdampak gempa yang merusak bangunan, seperti pada 1858, 1936, 1983 dan 2009.

Pada Oktober 1983 gempa M4,9 memicu guncangan dengan intensitasi V MMI yang menyebabkan tembok bangunan retak.

Halaman:

Editor: Nanang Supriatna

Sumber: BNPB

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X