jabaribernews,com -Kali ini Arteria Dahlan benar-benar neunggar cadas karena, ya, karena kata peribahasa Sunda: geus nista maja utama.
Orang Sunda dan siapa pun yang memiliki serta menggunakan basa daerah pasti tersinggung dan sebab itulah Arteria Dahlan neunggar cadas.
Arteria Dahlan mungkin tak menyangka ucapannya yang meminta Jaksa Agung memecat Kejati karena menggunakan bahasa Sunda dalam rapat kerja (17/01/2022) akan neunggar cadas.
Baca Juga: Kang Mus Preman Pensiun: Carikan Guru Bahasa Sunda untuk Arteria Dahlan
Sebelumnya Arteria Dahlan telah tiga kali melontarkan sikap dan perkataan yang tidak mencerminkan wakil rakyat.
Pada tanggal 11 September 2017, saat DPR rapat Dengar Pendapat dengan KPK, Arteria Dahlan marah-marah karena ingin disebut yang terhormat.
Arteria Dahlan melontarkan makian bangsat saat Komisi III DPR RI Rapat Kerja dengan Kementerian Agama (Kemenag), 28 Maret 2018.
Di acara Mata Najwa, 10 Oktober 2019, Arteria Dahlan sambil berdiri menunjuk-nunjuk Prof.Dr. Emil Salim.
Ketiga moment tersebut tidak ada yang memprotes keras, bahkan tidak ada berita peringatan pada Arteria Dahlan, baik dari Dewan Kehormatan DPR RI maupun dari PDI P.
Baca Juga: Arteria Dahlan Sudah Dimaafkan, Namun Proses Hukum Akan Tetap Berjalan
Pada yang keempat kalinya inilah membuat protes di mana-mana.
Orang Sunda tidak menerima bahasa Sunda dilecehkan.
Orang Sunda memandang tak cukup Arteria Dahlan meminta maaf setelah dipanggil oleh DPP PDI P.
Gelombang permintaan Arteria Dahlan dipecat dan diajukan ke meja hijau pun menggema.
Di Kabupaten Cianjur, masyarakat yang tergabung dalam Paguyuban Sunda Ngahiji, DPRD hingga Bupati Kabupaten Cianjur membuat petisi agar Arteria Dahlan dipecat dari DPR RI (21/01/2022).
Artikel Terkait
Pernyataan Sikap Ketua Umum AMS atas Pernyataan Arteria Dahlan
Profil Arteria Dahlan, Anggota Dewan yang kontroversial.
Urang Sunda Melawan Arteria Dahlan
Twibbon dari Guru Bahasa Sunda SMA di Jabar untuk Arteria Dahlan
Arteria Dahlan: Saya Memohon Maaf kepada Masyarakat Jawa Barat