• Kamis, 28 September 2023

BNPB: Sampai Sabtu. 15 Januari 2022, Pukul 00.25 WIB, 257 Rumah Rusak Terdampak Gempabumi M 6.6 Banten

- Sabtu, 15 Januari 2022 | 10:37 WIB
Tembok dingding belah akibat gempabumi  Sumur Banten, Jumat, 14 Januari 2022.*
Tembok dingding belah akibat gempabumi Sumur Banten, Jumat, 14 Januari 2022.*

jabaribernews.com -Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan data sementara sampai Sabtu (15/01/2022) jam 00.25 WIB sebanyak 257 unit rumah rusak pasca gempabumi M 6.6 Sumur Banten.

Data kerusakan paling banyak di Kabupaten Pandeglang, total rumah rusak berat sebanyak 26 unit; rusak sedang 33 unit; rusak ringan 131 unit, termasuk 10 unit sekolah, 1 puskesmas, 1 pabrik, 1 kantor pemerintahan, 1 tempat ibadah dan 1 tempat usaha.

Kabupaten Serang melaporkan 16 unit rumah rusak sedang. Di Kabupaten Lebak ada sebanyak 12 unit rumah rusak berat, 3 unit rusak sedang, 21 rusak ringan dan 3 unit bangunan sekolah.

Di samping itu juga dilaporkan satu warga mengalami luka ringan terdampak gempabumi.

Baca Juga: Gempabumi di bulan Jumadilakhir, Menurut Primbon Jawa Pertanda Tidak Baik

Di Kabupaten Sukabumi ada 3 unit rumah rusak sedang dan 6 unit rumah rusak ringan serta di Kabupaten Bogor terdapat 8 rumah rusak sedang.

Guncangan gempabumi yang berpusat di 7.21 LS dan 105.05 BT pada kedalaman 40 kilometer itu dirasakan kuat selama 2-4 detik di 11 lokasi di wilayah barat Pulau Jawa dan Selatan Pulau Sumatera.

Guncangan gempa terasa di Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kabupaten Lebak di Provinsi Banten.

Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kota Bogor dan Kota Depok di Jawa Barat.

Baca Juga: Indonesia Berada di Lingkaran Rawan Gempa Bumi The Ring of Fire

Di Provinsi DKI Jakarta dan Kabupaten Lampung Barat juga gempa terasa dan membuat warga berhamburan.

BNPB menghimbau masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.

“Dihimbau juga agar masyarakat tetap tenang dan memastikan informasi resmi bersumber dari pihak yang dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Abdul Muhari, Ph.D, plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.***

Editor: Nanang Supriatna

Sumber: BNPB

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X