jabaribernews.com -Kerja cepat Pemerintah menurunkan harga minyak goreng ditunggu rakyat. Pengendalian mahalnya harga minyak goreng di pasaran harus cepat terealisasi.
Tidak stabilnya harga minyak goreng nasional sudah terlalu lama dibiarkan tidak terkendali dan akhirnya menyusahkan masyarakat.
Harga minyak goreng saat ini mencapai Rp20 ribu per liter.
Keadaan ini sungguh berat bagi rakyat kecil. Apalagi harga-harga bahan pokok lainnya juga banyak yang melambung tinggi sejak akhir tahun lalu.
Demikian dikatakan Ketua DPR RI, Puan Maharani, dalam siaran pers tertulisnya sebegaimana dikutip dari dpr.go.id.
Baca Juga: Indonesia Produsen CPO Terbesar di Dunia, tapi Kenapa Harga Minyak Goreng Meroket?
Puan memahami mahalnya minyak goreng disebabkan harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) internasional yang sedang tinggi.
Meski begitu, menurut Puan, pemerintah seharusnya sudah melakukan intervensi sejak awal sehingga harga minyak goreng tidak terus-menerus merangkak naik.
“Operasi pasar perlu dilakukan secara berkala, termasuk oleh dinas terkait di daerah-daerah untuk terus memastikan ketersediaan minyak goreng di pasar sehingga tidak terjadi kelangkaan dan harga pun bisa kembali stabil,” kata politisi PDI-Perjuangan tersebut.
Puam juga menyoroti langkah Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang menyatakan telah mendistribusikan stok minyak goreng agar tetap tersedia secara nasional dengan harga terjangkau.
Baca Juga: Selama Tahun 2021 Harga Produk Pangan Terus Melonjak, Kata Johan Rosihan
Puan mengatakan, seharusnya penyaluran minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp14 ribu per liter sudah dilakukan jauh hari sebelum masa Natal dan Tahun Baru.
“Mahalnya harga minyak goreng ini bukan baru-baru saja terjadi. Distribusi minyak goreng dengan harga terjangkau seharusnya sudah dilakukan sebelum harga minyak goreng meroket tak terkendali,” ujarnya.
Di berbagai ritel, sampai saat ini masih ada harga minyak goreng kemasan 2 liter mencapai lebih dari Rp40 ribu.
Artikel Terkait
Masyarakat Baru saja Bangkit, Eh, Dihadang Kenaikan Sembako dan LPG
Pemerintah Larang Ekspor Batu Batara, Mencegah Pemadaman Listrik pada 10 Juta Pelanggan
IDAI Perbarui Rekomendasi Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi Covid 19
Optimisme dan Harapan di Tahun Baru Harus Diimbangi Komitmen Kuat Pemangku Kepentingan
Ekspor Batu Bara Dilarang, Devisa Negara Turun
Survei BPS: Maluku Provinsi yang Paling Bahagia di Indonesia