jabaribernews.com -Riyanto, pemuda muslim kelahiran Mojokerto 19 Oktober 1975, merupakan salahsatu anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser-NU) yang namanya masih dikenang hingga kini.
Aksi heroik Riyanto menyelamatkan jemaat gereja di Mojokerto pada malam Natal, 21 tahun yang lalu.
Insiden tragis tersebut terjadi pada tanggal 24 Desember 2000, Riyanto yang pada saat itu berusia 25 tahun ikut menjaga keamanan dan mengawal perayaan malam Natal di depan Gedung Sidang Jemaat Pantekosta di Indonesia (GSJPDI) Eben Haezer Jalan Kartini, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Jawa Timur.
Baca Juga: Jelang Natal Kapolres Tinjau Gereja-Gereja di Subang
Saat berpatroli di dekat gereja di Mojokerto, Riyanto menemukan sebuah tas pelastik hitam yang ternyata berisi sebuah bom rakitan.
Dia pun segera membawa bom tersebut menjauh dari gedung, namun sayang bom tersebut meledak di pelukannya.
Saksi lain menyebutkan Riyanto melemparkan bom tersebut ke dalam gorong-gorong, namun ledakannya masih mengenai tubuh sang pemuda hingga dia gugur pada saat itu juga.
Baca Juga: Desa Cisalak Memperingati Hari Ibu pada Hari Natal
Sampai saat ini, pengorbanan Riyanto masih dijadikan inspirasi tentang indahnya toleransi. Kisahnya ditulis dalam sebuah buku berjudul "Riyanto Melawan Teroris".
Bahkan menginspirasi sutradara kawakan Hanung Bramantyo untuk menggarap film layar lebar kontroversial berjudul "Tanda Tanya" yang rilis tahun 2011.
Hingga kini, makamnya di TPU Prajurit Kulon Mojokerto masih senantiasa diziarahi orang.
Untuk mengenang jasanya, sebuah jalan di sekitar tempat tinggalnya diberi nama Jalan Riyanto.***
Artikel Terkait
Tentang Sekoper Cinta dari Gedung Merdeka
Tahun Baru, Seluruh Alun-Alun di Jabar Ditutup
Natal dan Tahun Baru di Kota Bandung ada 20 Pospam
Polres Subang Perketat Prokes di Pintu Masuk Objek Wisata Guna Cegah Klaster Covid 19
Desa Cisalak Memperingati Hari Ibu pada Hari Natal