jabaribernews.com -PT Dahana (Persero) kembali menyabet penghargaan BUMN Terbaik 2021 Kategori Bidang Non Keuangan Sektor Industri Strategis pada ajang Tokoh Finansial dan BUMN Terbaik 2021.
Ajang Tokoh Finansial dan BUMN Terbaik 2021 yang menganugrahkan BUMN Terbaik 2021 Kategori Bidang Non Keuangan Sektor Industri Strategis pada PT Dahana tersebut diselenggarakan oleh Majalah Investor, Rabu (15/12/2021) melalui virtual meeting.
Gelaran Tokoh Finansial dan BUMN Terbaik 2021 yang menyediakan penghargaan BUMN Terbaik 2021 Kategori Bidang Non Keuangan Sektor Industri Strategis ini merupakan hasil pemeringkatan Majalah Investor terhadap BUMN.
Baca Juga: Ketua IKA Unpad: Pemulihan Ekonomi Bisa Difokuskan pada UMKM, Ekonomi Kreatif, dan BUMN
BUMN yang masuk ke dalam pemeringkatan tahun ini merupakan BUMN yang memiliki laba bersih.
Perusahaan plat merah yang tidak memiliki laba bersih, tersisih dan tidak masuk ke dalam penilaian.
Tidak hanya laba bersih yang jadi indikator, tim Majalah Investor juga menilai dari lima parameter.
Kelima parameter itu: pertumbuhan laba bersih setahun, pertumbuhan pendapatan usaha satu tahun, ROE (return on equity), ROA (return on asset) dan rasio NM (net profit margin).
Data-data PT Dahana diperoleh dari Kementerian Keuangan, laporan keuangan publikasi perusahaan, dengan tetap berpacu pada faktor-faktor penting seperti produktivitas, efisiensi, penerapan Good Corporate Governance (GCG) profesionalisme pengelolaan dan social responsibility.
Baca Juga: Akibat Gempa Bumi 7,4 Magnitudo di Flores Timur Sebanyak 246 Rumah Rusak
Majalah Investor juga menerangkan pengelompokkan yang dilakukan memiliki perbedaan dengan Kementerian BUMN, dan lebih menyederhanakan kelompok pada habitat usaha BUMN.
Sepanjang periode 2019-2020, PT Dahana (Persero) mampu mencatatkan pendapatan hingga Rp1,9 triliyun, dan memiliki penilaian sehat pada aspek keuangan.
Perusahaan yang bergerak di industri bahan peledak ini juga berhasil memperluas kinerjanya dengan menembus Proyek Strategis Nasional, serta melakukan ekspansi bisnis ke Australia dengan mengeskpor ratusan ton Cartridge Emulsion.
Di sisi penerapan GCG, Dahana telah mengaplikasikan Sistem Manajemen Anti Suap (SMAP). Dahana mengundang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan audit GCG.
Artikel Terkait
Tokoh Perempuan Inovatif di Era Pandemi Covid 19 Menurut IJTI Jawa Barat
Lima Tempat Wisata di Kota Bandung akan Diawasi Ketat saat Nataru
Strategi IKA Unpad untuk Pemulihan Ekonomi Pascakrisis Akibat Pandemi Covid 19
Ketua IKA Unpad: Pemulihan Ekonomi Bisa Difokuskan pada UMKM, Ekonomi Kreatif, dan BUMN
Ketahanan Pangan Kampung Tangguh Berperan dalam Penurunan Kasus Covid 19