jabaribernews.com -- Untuk bisa meningkatkan produksi pertanian dengan tetap menekan biaya operasional atau biaya produksi sehemat mungkin, maka para petani diharapkan untuk bisa membuat sendiri pupuk organik dan obat pembasmi hama, sehingga tidak tergantung pada pupuk dan obat kimia buatan pabrik.
Karena itu, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis mengadakan pelatihan pembuatan agen hayati bio fungisida Trichoderma harzianum.
Pelatihan ini diberikan oleh tim Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari BPP Kecamatan Cipaku yang terdiri dari Inding Supriadi, Eka Rosliana, Santi,dan Nendi Setiawan. Didampingi pula oleh koordinator BPP Cipaku, Aas Surachmanudin.
Baca Juga: Lirik Lagu Maher Zain For The Rest of My Life atau Sepanjang Hidup, Lagu Religi nan Romantis
Pelatihan pembuatan bio fungisida ini merupakan salah satu materi dari kegiatan Forum Berbagi petani SL (Sekolah Lapang) IPDMIP (Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Program) untuk mengedukasi para petani dari generasi milenial.
Pelatihan ini diikuti oleh 25 peserta SL dari 2 desa pelaksana program IPDMIP yaitu Desa Mekarsari dan Desa Selacai serta dilaksanakan di Balai Desa Mekarsari Dusun Nanggewer.
Di dalam forum ini dijelaskan mengenai kegunaan dan tata cara pembuatan bio fungisida Trichoderma.
Baca Juga: Doa Memohon Kemudahan Melalui Segala Kesukaran
Bio fungisida adalah semua jenis organisme hidup atau agen hayati dengan media pembawa tertentu untuk dapat menghambat pertumbuhan patogen yang dapat digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan jamur penyebab penyakit atau hama pada tanaman, hewan, dan manusia.
Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenal luas sebagai pupuk biologis tanah dan bio fungisida adalah jamur Trichoderma sp. Mikroorganisme ini adalah jamur penghuni tanah yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan.
Trichoderma merupakan cendawan (fungi) yang termasuk dalam kelas ascomycetes, banyak ditemukan di dalam tanah hutan maupun tanah pertanian atau pada tunggul kayu.
Baca Juga: Pupujian Rundayan Nabi, Sangkan Muslim Mikawanoh Nasab Rasulullah SAW.
Fungsi Agen Hayati Bio fungisida Trichoderma Harzianum adalah untuk Mencegah layu bakteri dan layu fusarium. Bisa diaplikasikan pada tanaman umbi, tanaman holtikultura, tanaman musiman, maupun tanaman tahunan.
Bahan utamanya bisa menggunakan jagung, dedak, atau beras. Pertama-tama beras direndam selama 3 jam, lalu dicuci bersih dan ditiriskan untuk kemudian dikemas dalam kemasan plastik tahan panas dengan takaran 100 gram beras per kemasan. Selanjutnya beras disterilisasi dengan cara dikukus selama 2 jam.
Setelah diangkat dan didinginkan, beras tersebut diberi isolat Trichoderma. Selanjutnya didiamkan di tempat yang steril dengan suhu ruang selama 4 sampai 5 hari hingga beras tersebut berwarna hijau sepenuhnya sebagai tanda perkembang biakkan Trichoderma sudah berhasil dan siap digunakan setelah 2 minggu penyimpanan.
Artikel Terkait
Pupuk Cair Sederhana dengan Bahan Seadanya
Sekolah Lapangan IPDMIP Desa Selacai, Meningkatkan Minat Kaum Milenial untuk Bertani
Kabar dari Ciamis, Kebanyakan Petani di Kabupaten Ciamis Sudah Tua
Harga Sayur Sosin Jatuh, Petani Ngarahuh
Petani Jateng Membasmi Hama Tikus Memakai Serak Jawa, Diapresisasi Kapolda
Budidaya Kacang Tanah Untuk Memenuhi Kebutuhan Protein Masyarakat