jabaribernews.com -Ketua Cipta Karsa Adikarya (Cakra), Ivan Chen Sui Liang, mengatakan melalui media game serapan edukasi dapat dilakukan.
Dicontohkan melalui media game sejarah Indonesia Gadjah Mada dan Tribuana Tungga Dewi diperkenalkan kepada gamer.
“Karenanya, melalui media game saya yakin kita masih bisa kenalkan sejarah Indonesia,” ujarnya.
Baca Juga: Jusup Kalla Hibahkan Koleksi Pribadinya ke Museum Kepresidenan
Untuk itu, Ketua Asosiasi Game Indonesia (AGI), Cipto Adiguno, mengatakan dalam mengembangkan industri game ada tiga hal yang perlu diperhatikan.
Pertama, menumbuhkan talenta-talenta terbaik yang kompeten di tengah persaingan industri game.
Kedua, mendorong pertumbuhan SDM di dunia industri game yang dapat bersaing secara global.
Ketiga, game erat kaitannya dengan teknologi yang memang harus terus berkembang seiring industri 4.0.
Baca Juga: Leslar Makin Di-bully Makin Bersinar
Direktur PT LX Internasional Indonesia, Michael Choi, memperkirakan, di masa depan banyak SDM unggul yang dibutuhkan dalam bidang industri game.
“Kami ingin menciptakan praktisi pengkodean (coding engineer) untuk masa depan Indonesia, termasuk dalam industri game,” ujarnya.
Menurut analisisnya dalam 5 sampai 10 tahun ke depan, Indonesia akan memerlukan 15 juta coding engineer.
Michael mengatakan pihaknya telah melakukan uji coba selama setahun bersama SMK-SMK khususnya yang ada di wilayah Jawa dalam mengembangkan industri game.
Artikel Terkait
Survei LSI: KIP Kuliah Merdeka dan Merdeka Belajar Dinilai Positif
LSI Memberikan Rekomendasi untuk KIP Kuliah Merdeka
Menko PMK: Pembangunan SDM sejak dari Hulu
MTsN 3 Subang Meraih 5 Penghargaan Tingkat Provinsi dan 3 Penghargaan Tingkat Kabupaten
Kebijakan PTM 100 Persen Perlu Dievaluasi, Puan: Fokuskan dulu pada Vaksinasi Anak
Kata Hetifah Sjaifudian: PTM Jadi Solusi Terbaik untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi
Perubahan Mekanisme Penerimaan Mahasiswa Baru PTN 2022