jabaribernews.com -Lembaga Survei Indonesia (LSI), menggelar survei tentang program merdeka belajar di kalangan penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP Kuliah Merdeka).
Ketua LSI Djayadi Hanan mengatakan survei terhadap penerima KIP Kuliah Merdeka mengenai merdeka belajar mengunakan metode random sampling.
Jumlah sampel penerima KIP Kuliah Merdeka yang dianalisis sebanyak 267 responden.Wawancara, termasuk mengenai merdeka belajar dilakukan menggunakan telepon.
Baca Juga: Pesantren bagi Anak Berkebutuhan Khusus, Pertama dan Satu-satunya di Dunia
Berdasarkan survei, secara umum program merdeka belajar adalah program yang populer baik di kalangan penerima KIP Kuliah Merdeka maupun pimpinan perguruan tinggi.
Mayoritas (83,1%) mengetahui program tersebut dan hampir semuanya (91%) menilai pelaksanaannya secara positif.
“Program KIP Kuliah Merdeka dinilai positif dan mendapatkan apresiasi yang tinggi, baik dari segi kemanfaatannya maupun prosesnya," ujar Djayadi Hanan.
Peningkatan besaran biaya hidup dinilai sudah memadai dan sudah memperhatikan dengan baik keadilan antarwilayah.
Baca Juga: Tiga Opsi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran
"Komponen terbesar biaya hidup menurut para responden adalah biaya tempat tinggal dan biaya makan,” ungkap Djayadi Hanan.
Selain itu, biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang disediakan juga dinilai sudah memadai.
Pengeluaran biaya pendidikan paling besar mencakup kuota internet, bahan kuliah, alat pembelajaran, dan biaya praktikum.
Baca Juga: Penerapan Kurikulum Prototipe Tergantung Kesiapan Satuan Pendidikan
Selama masa pandemi, terjadi penurunan pengeluaran perbulan untuk biaya pembelajaran dibanding situasi normal.
Hal menarik lainnya yakni perubahan biaya pendidikan berdasarkan akreditasi program studi umumnya juga dinilai positif.
Itu karena memberikan peluang bagi peserta KIP Kuliah untuk mengikuti program merdeka belajar secara lebih baik.
"Model pembiayaan ini juga dinilai positif untuk peningkatan mutu pembelajaran,” kata Djayadi Hanan. ***
Artikel Terkait
Irma Digandeng Wagub, Mewujudkan Generasi Berahkhlakul Karimah
All Out untuk Kepentingan Pendidikan Siswa di Pengungsian
Penerapan Kurikulum Prototipe Tergantung Kesiapan Satuan Pendidikan
Kurikulum Prototipe Memberikan Otoritas pada Satuan Pendidikan
Tiga Opsi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran
UNESCO Memperpanjang Akreditasi ATL, Dua Lagi Menyusul