jabaribernews.com -- Tanggal 13 Pebruari diperingati sebagai World Radio Day atau Hari Radio Sedunia. Peringatan Hari Radio ini mulai diproklamirkan pada tanggal 3 November 2011 oleh Konferensi Umum ke-36 UNESCO.
Tema peringatan Hari Radio pada taun 2022 adalah "Radio and Trust" atau "Radio dan Kepercayaan". Dengan tagline: "Yes to Radio, Yes to Trust". Tema ini diangkat sejalan dengan situasi pada masa ini, di mana diantara makin beragam dan maraknya media-media komunikasi terutama media digital, membuat laju informasi menjadi sulit dikendalikan dan sulit dibatasi. Diharapkan radio sebagai salah satu media paling tua bisa menjadi media penyebaran informasi yang masih bisa dipercaya.
Walau radio terkesan kuno dan kini orang-orang lebih banyak yang beralih ke media televisi, media cetak maupun beragam media digital di internet yang lebih menarik dan interaktif, namun terbukti siaran radio masih banyak digunakan dan diminati beberapa kalangan hingga saat ini.
Baca Juga: Sinopsis Attack on Titan Final Season Part 2 Episode 5 : Merangkul Ymir, Rumbling Dimulai
Radio adalah salah satu jenis media massa satu arah yang berperan untuk menyampaikan pesan berupa informasi, edukasi dan hiburan kepada masyarakat dengan jangkauan yang luas. Daya jangkaunya bahkan mencapai masyarakat di lokasi terpencil dalam waktu cepat dan biaya relatif murah.
Selain itu, radio juga dapat diakses secara mudah, tidak diperlukan keterampilan khusus dari penerima seperti keterampilan membaca, bahkan bisa diakses oleh orang yang memiliki keterbatasan indra penglihatan.
Keunggulan lain dari radio adalah sifatnya yang santai, karena sifatnya auditori (untuk didengarkan), serta bisa disimak sambil melakukan aktivitas lain apalagi pada saat seperti sekarang ini di mana aktivitas dan mobilitas masyarakat semakin padat.
Baca Juga: Doa Nabi Adam Memohon Ampunan Setelah Terusir dari Surga, Dilengkapi Nadhom Bahasa Sunda.
Secara umum radio adalah suatu teknik atau teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik dan mengubah gelombang radio menjadi suara. Gelombang ini menyebar dan merambat melalui udara dan ruang, bahkan bisa merambat di ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut.
Penemuan radio ini diawali dengan ditemukannya teori perambatan gelombang elektromagnetik oleh ilmuwan bernama James Clerk Maxwell pada tahun 1873. Tahun 1878, David E. Hughes mengaplikasikan teori Maxwell dan menjadi manusia pertama yang mengirim dan menerima gelombang radio.
Kemudian, Heinrich Rudolf Hertz pertama kali menguji teori Maxwell melalui eksperimen pada tahun 1886 dan 1888 untuk gelombang radiasi radio yang sekarang disebut gelombang Hertz.
Baca Juga: Lirik OST Kera Sakti, Mimpi Anak 90an Bergaya ala Rapper Sejati
Selanjutnya pada tahun 1895, Guglielmo Marconi menciptakan pesawat radio untuk menerima siaran gelombang Hertz. Penemuan pesawat radio tersebut dipatenkan dan diluncurkan pertama kali pada tahun 1898.
Teknologi radio ini awalnya digunakan oleh para pelaut dan orang-orang yang terlibat dalam kegiatan kelautan. Radio digunakan untuk mengirim pesan telegraf menggunakan kode morse antara wilayah di daratan dengan kapal di tengah laut. Teknologi ini terutama banyak digunakan oleh angkatan bersenjata dan armada perang negara-negara besar sejak akhir abad 19.
Artikel Terkait
Alat Penguat Sinyal Internet, Solusi Penanganan Sinyal yang Lup Lep, Tapi....
Kang Yuyu Coretan Pensil Bernilai Komersil
Ciptakan Keseruan di Liburan Akhir Tahun, PUBG Mobile Hadirkan Royale Pass M6: Mythic
Tiktok Geser Mbah Google dari Situs Web yang Paling Banyak Dikunjungi di Dunia
Podcaster, Ada Lomba Nih, Labelnya ‘Mengguncang Dunia Lewat Podcast!’ Ikutan Yuk!
Figure, Versi Lain Spirit Doll Bagi Para Kolektor