• Selasa, 26 September 2023

Tradisi Perkawinan Sunda, Bagian II: Pada Hari Akad Pernikahan

- Rabu, 2 Februari 2022 | 20:07 WIB
Tradisi pernikahan Sunda.
Tradisi pernikahan Sunda.


jabaribernews.com -- Sunda merupakan salah satu etnis atau suku bangsa di Indonesia yang mendiami sebagian wilayah Jawa Barat atau Parahyangan/Priangan. Sunda terkenal kaya akan budaya dan tradisi.

Baik dalam hal kesenian, kuliner, kesusastraan, maupun berbagai bentuk adat istiadat seperti dalam upacara adat perkawinan atau tradisi pernikahan.

Dalam tradisi pernikahan Sunda, prosesi adat istiadat bahkan sudah dimulai sejak sebelum atau menjelang upacara pernikahan, lalu beragam tradisi pada hari H pernikahan, hingga tradisi setelah pernikahan.

Baca Juga: Menyambut Bulan Rajab, Berikut 4 Amalan yang Baik Diamalkan untuk Memperoleh Keutamaan Rajab

Berikut adat istiadat atau tradisi pernikahan Sunda dalam hari H atau hari akad pernikahan lengkap dengan makna filososfis dari tiap simbolnya. Walaupun beberapa bagian memang sudah banyak ditinggalkan dengan berbagai alasan, namun beberapa tradisi yang dianggap besar manfaatnya masih terus dipertahankan hingga saat ini:

1. Mapag Pangantén (Penjemputan calon pengantin pria).
Setelah tiba waktu yang telah ditentukan dan disepakati bersama sebelumnya, serta segala persiapan telah tersedia, maka sebelum akad atau ijab kabul dilaksanakan, dilakukanlah prosesi Mapag Panganten atau menjemput calon pengantin pria.

Mapag Panganten dilakukan oleh utusan dari pihak calon pengantin wanita. Tugas mapag atau menjemput ini biasanya dibebankan kepada sesepuh atau orang yang dituakan dan dianggap berwibawa.

2. Ngabagéakeun (Penyambutan calon pengantin pria).
Saat rombongan calon pengantin pria tiba di rumah calon pengantin wanita, maka ibu dari calon pengantin wanita menyambut dengan pengalungan bunga kepada calon pengantin pria.

Kalung bunga tersebut terbuat dari untaian bunga sedap malam atau melati putih sebagai perlambang bahwa pihak wanita menyambut kehadiran calon pengantin pria dengan hati suci bersih dan tangan terbuka.

Setelah pengalungan bunga, dengan diapit oleh kedua orang tua pengantin wanita, pengantin pria diantar ke tempat akad nikah lalu didudukkan di sebelah kanan kursi pelaminan.

Baca Juga: Arnold Schwarzenegger Mengunggah Poster Dirinya Memerankan Tokoh Zeus Dewa Petir

3. Akad Nikah
Setelah penghulu atau petugas KUA dan para saksi tiba dan duduk di tempat masing-masing, maka calon pengantin wanita dibawa keluar dari kamar pengantin oleh orang tuanya dan didudukkan di samping kiri pengantin pria.
Selanjutnya dilangsungkanlah ijab kabul, serah terima mas kawin, pembacaan sigat taklik, serta penandatanganan administrasi pernikahan dan penyerahan buku nikah.

4. Sungkem/sungkeman.
Acara selanjutnya yaitu munjungan oleh kedua mempelai kepada para petugas KUA diteruskan dengan sembah sungkem kepada orang tua dari kedua pengantin dengan maksud untuk memohon ridho dan doa restu orang tua dan mertua serta saling memaafkan atas segala kesalahan di masa yang telah lewat.

5. Wejangan
Setelah sungkeman dilanjutkan dengan pemberian wejangan atau nasihat pernikahan untuk membekali kedua pengantin yang akan menempuh kehidupan berumah tangga. Wejangan biasanya diberikan oleh sesepuh atau orang yang dituakan, atau bisa juga oleh ustadz atau penceramah.

Baca Juga: Budidaya Kacang Tanah Untuk Memenuhi Kebutuhan Protein Masyarakat

Halaman:

Editor: Iim Nurhalimah

Sumber: Buku Tata Rias Pengantin Sunda Puteri, Sunda Siger, dan Suka

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Yang Memilih di Rumah Saat Musim Liburan

Selasa, 27 Desember 2022 | 21:26 WIB

Pilihan Jam Tangan Outdoor untuk Para Backpacker

Senin, 26 Desember 2022 | 20:02 WIB

Nyupang Sapejetna di Tengah Harapan yang Tetap Tumbuh

Selasa, 22 Februari 2022 | 12:00 WIB

All New Honda Vario 160 Skutik Premium yang Sporti

Jumat, 4 Februari 2022 | 07:30 WIB

Terpopuler

X