Jawa Barat kaya akan berbagai macam olahan kuliner dan aneka jajanan pasar.
Sebut saja batagor, cuanki, mi kocok, sekoteng, bajigur, bandrek, karedok, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Baru-baru ini ditambah lagi dengan populernya kuliner baru, yaitu: seblak.
Seblak adalah makanan yang terbuat dari rebusan kerupuk basah plus bahan tambahan seperti sayuran.
Diberi bumbu berupa garam, gula, bawang putih, bawang merah, bawang daun, seledri, dan yang paling utama tentu saja kencur alias cikur.
Aroma kencur yang kuat itulah yang jadi ciri khas utama pada Seblak.
Rasa dan aroma kencur yang hangat dan segar semakin mantap saat dibarengi dengan rasa pedas yang kuat dari sambal
Apalagi sambal dari cabe rawit yang memiliki aroma khas yang memikat. Karena itulah seblak lebih identik dengan rasa pedasnya.
Teksturnya yang kenyal nikmat disantap saat masih hangat.
Lalu dari mana sebenarnya asal usul seblak ini?
Beberapa sumber menyebutkan, seblak ini mirip olahan "kerupuk godok" yang sudah ada di Banyumas, Jawa Tengah sejak tahun 40-an.
Di Jawa Barat sendiri pun dari dulu sudah banyak orang yang mengolah kerupuk basah ini sedemikian rupa.
Seperti di Cianjur, Tasikmalaya, Ciamis dan sekitarnya di mana banyak terdapat pabrik kerupuk.
Yang dekat dengan lokasi pabrik atau bekerja di industri pengolahan kerupuk mentah pasti sudah nyaris bosan dengan kerupuk yang digoreng.
Makanya sebagai variasi, orang-orang mengolah bahan mentah kerupuk atau yang biasa disebut babanggi menjadi olahan lain.