jabaribernews –Anda ingin memproduktifkan teras dan halaman rumah? Pagoda solusinya. Pagoda? Ini bukan anjuran untuk memasang iklan pereda tenggerokan atau iklan wisata Negara Gajah Putih Thailand.
Si hijau yang cantik ini namanya memang Sawi Pagoda alias Tatsoi alias Ta-Ke-Chai. Ada juga yang menyebutnya bayam mustar atau sendok mustar. Nama ilmiahnya: brassica Narinosa berasal dari keluarga Brassicaceae atau kubis-kubisan.
Walaupun popularitasnya kalah oleh saudara-saudaranya seperti selada, caisim, sawi putih, pakcoi atau bokcoi, tapi rasa pagoda tak kalah enak, Selain untuk tanaman konsumsi, juga bisa dipakai tanaman hias.
Penampilan Sawi Pagoda yang unik dengan warna hijau pekat yang mencolok dan daun-daun yang melingkar bagaikan bunga mekar juga sangat menarik sehingga bisa sekaligus mempercantik teras atau halaman rumah..
Cara membudidayakannya relatif mudah. Cocok ditanam di dataran rendah maupun dataran tinggi. Selain bisa ditanam di media tanah, pagoda juga bisa dibudidayakan secara hidroponik. Pertumbuhannya pun sangat cepat, dengan perawatan yang ringan, pagoda sudah bisa dipanen di umur tanaman sekitar 50 hari.
Kandungan nutrisinya juga banyak. Ada protein nabati, zat besi, Vit. A, Vit. E, Vit. K, Asam Folat, Asam Glukosinolat, Beta Karoten, Kalsium, dan lain-lain. Berkhasiat sebagai penurun kolesterol, antiradang, antibakteri, mengurangi resiko kanker, melancarkan pencernaan dan metabolisme tubuh.
Sawi Pagoda dimakan mentah sebagai lalapan, bisa dijus, bisa dikukus, ditumis atau jadi campuran mie rebus. Rasanya enak, segar, dengan batang renyah yang saat digigit ada sensasi crunchy-crunchy. ***