Komunitas JAF Majalengka Diundang Pemerintah Jerman untuk Berkarya

jabaribernews.com -Komunitas JAF Majalengka bersiap memenuhi undangan pemerintah Jerman, untuk tinggal dan berkarya di salahsatu negeri di Eropa itu.

Selama tiga bulan, sekitar 30 orang anggota komunitas JAF berangkat ke Jerman untuk berkarya dan membuat program. 

pemerintah Jerman menilai JAF mampu mengelola komunitas besar dan konsisten pada ide garapan tanah liat, yang fungsinya sudah menjadi benda seni.

Baca Juga: Sejumlah Galeri Menggeliat lagi, Mengadakan Pameran Seni Rupa

JAF, merupakan akronim dari Jatiwangi Art Factory, seni pabrikan gaya Jatiwangi yang salahsatunya didirikan Arif Yudi, dan dikelola banyak anak muda.

Sebelumnya Arif, panggilan akrabnya, pernah malang-melintang di dunia seni, khususnya sebagai manajer pertunjukkan atau event pameran seni rupa.

Setelah balik kampung ke Desa Surawangi, tempat kelahirannya, ia menyulap lahan bekas pabrik genting keluarganya menjadi semacam pabrik, atau galeri dengan beragam program.

Terutama mengedepankan tanah liat sebagai basis produksinya.

Baca Juga: Galaksi Kita Bimasakti, Nampak Bagai Jalur Susu dari Seorang Dewi Yunani

“Menurunnya pesanan genting dari tanah, serta peralihan buruh pabrik ke industri tekstil, membuat kami berpikir, bagaimana mengolah tanah ini menjadi bentuk lain," tutur Arif.

Pilihannya jatuh ke seni kontemporer, dengan konsep tetap memberdayakan masyarakat sekitarnya juga.

Di Majalengka Oktober hingga Desember 2021 lalu, JAF menggelar even Trienalle Kota Terracotta.

Dalam event ini JAF mengundang beberapa seniman rupa untuk menampilkan berbagai kecenderungan karyanya, namun berbasis tanah liat. Atau menyertai pembuatan tata rupa terracotta-nya.

Baca Juga: Bertarunglah Dragon Ball! Lirik Lagu OST Dragon Ball Versi Indonesia, Jepang, dan Terjemahannya.

“Itu sebagai karya contoh, bagaimana karya-karya teraacotta yang akan disiapkan di berbagai tempat, dari seperti dinding yang ada di desa hingga Bandara Kertadjati,” timpal Arif.