Galaksi Kita Bimasakti, Nampak Bagai Jalur Susu dari Seorang Dewi Yunani

jabaribernews.com -- Planet Bumi tempat kita berada merupakan satu dari delapan planet yang mengelilingi matahari dalam suatu sistem yang disebut tata surya atau Solar System. Sementara itu Matahari dengan tata Suryanya merupakan satu dari 200 hingga 400 milyar bintang di sebuah galaksi bernama Bimasakti.

Sebutan Bimasakti dalam pengamatan angkasa orang Jawa diilhami dari nama salah satu tokoh pewayangan, yaitu Bima alias Werkudara, Sang Pandawa nomor dua.

Susunan kabut putih yang melintasi angkasa dan diselingi alur hitam di tengahnya memberikan kesan seperti gambaran Bima yang tengah dililit ular naga. Sebagaimana yang diceritakan dalam lakon "Bima Suci", Bima bertarung melawan seekor ular naga penguasa samudera. Gambaran pewayangan itu dikenal sebagai "Sang Bima Sakti".

Baca Juga: Lirik Lagu Noah Mungkin Nanti dan Versi Bahasa Jepang Moshimo Mata Itsuka

Sementara itu, bangsa Barat menyebut galaksi tersebut dengan istilah Milky Way, yang berarti "Jalur Susu", sebagai nama yang mewakili pendeskripsian penampakan galaksi tersebut dari sudut pandang Planet Bumi.

Istilah yang bermakna sama juga dipakai dalam bahasa Jerman: Milchstrasse, bahasa Prancis: voie lactée, maupun bahasa Norwegia: Melkeveien. Sementara di Finlandia memakai istilah Linnunrata yang berarti "Jalan Burung".

Milky Way pada awalnya merupakan terjemahan langsung dari bahasa Latin Via Lactea, yang diambil dari bahasa Yunani:  Galaktikos kyklos yang berarti "lingkaran susu".

Baca Juga: Kutukan Sumber Daya Alam dan Orang Sunda

Istilah tersebut diberikan karena mereka melihat kumpulan bintang-bintang sebagai kabut bercahaya putih yang tampak bagaikan aliran air susu yang membentang pada bola langit.

Dalam mitologi Yunani, bentangan cahaya tersebut dianggap sebagai tumpahan susu yang mengalir di langit saat Dewi Hera, istri Dewa Zeus menyusui putranya, Herakles/Hercules. 

Bimasakti merupakan salah satu galaksi diantara 170 milyar lebih galaksi di alam semesta. Bimasakti terletak di konstelasi bintang Sagitarius. galaksi yang berbentuk spiral berbatang ini diperkirakan sudah berumur sekitar 13,61 milyar tahun.

Baca Juga: Izumi Sakai, Vokalis Band Pop Jepang ZARD, Goodbye My Loneliness, Meninggal Saat di Grupnya Sendirian

Cakram bintang Bima Sakti diperkirakan berdiameter 100.000 tahun cahaya (950.000.000.000.000.000 km) dengan ketebalan rata-rata diperkirakan 1.000 tahun cahaya (95.000.000.000.000.000 km).

Di luar bagian cakram bintang terletak piringan gas yang lebih tebal, dengan ketebalan sekitar 12.000 tahun cahaya (110.000.000.000.000.000 km).