Dalam tayangan facebook life di akun Arif Caligrafer (M. Arief Syukur) yang juga merupakan salah seorang peserta pameran, beberapa lukisan yang dihadirkan dibahas secara teknis hingga pemaknaannya, termasuk meminta komentar para pengunjung, dan dapat disaksikan para pelukis secara langsung.
Baca Juga: Fenomena Ghozali di NFT dan Pasar Industri Kampus Merdeka
Dari tayangan tersebut, terlihat teknis pendisplayan-nya sangat padat. Ini tentu sangat disayangkan, karena agak mengganggu kenikmatan apresiasi. Kuratorial pameran ini juga nampaknya tidak terlalu ketat dan lebih mengutamakan kebersamaan.
“Mudah-mudahan humanisme yang sudah dituangkan dalam karya seni tersebut, dapat menular ke bidang kehidupan yang lain” tulis Mas Paidjo dalam komentarnya.
pameran ini, yang dihadiri para pejabat, undangan, dan seniman, termasuk para pelukis yang jauh-jauh datang dari NTT saat pembukaan, tampaknya juga menjadi kegiatan yang lebih bersifat mengakomodir para pelukis dari berbagai daerah. ***(Ryan007)
Artikel Terkait
Muzakki, 8 Kelompok yang Berhak Menerima Zakat
Doa Ketika Terjadi Gempa Bumi
Indonesia Berada di Lingkaran Rawan Gempa Bumi The Ring of Fire
Kementerian Kesehatan Memperkirakan Puncak Kasus Omicron pada Pertengahan Februari sampai Awal Maret
Untuk Mengatasi Omicron, Kemenkes Telah dan akan Mengekspor Obat Covid-19
Fiksimini Sunda: Nu Ngasruk Handapeun Bulan