Badai Digital NFT Mungkin Hanya Sebuah Trend yang Harus Disikapi secara Bijak

- Senin, 17 Januari 2022 | 19:23 WIB
KH Acep Zamzam Noor (Gus Zam)
KH Acep Zamzam Noor (Gus Zam)

Baca Juga: Sinopsis Attack on Titan Final Season Part 2 Episode 1 : Pengkhianatan yang Bertubi-Tubi

Menurut Acep bahkan sampai ada teman dari kota yang jauh datang ke Cipasung menawarkan, atau ngobrol santaI tentang kain batik. Begitu pula saat trend batu akik yang pernah mencapai tingkat kegilaan tertentu.

“Kalau saya kan mengoleksi akik juga sudah sejak kecil. Tradisi batu akik kan sudah lama, dan saya menyukainya!” sambungnya sambil juga memperlhatkan beberapa jenis tembakau yang ia simpan.

Masalah kegagapan teknologi memang menjadi kendala tersendiri, ketika memasuki dunia seni yang berhubungan dengan dunia teknologi yang sangat cepat.

“Di facebook, WA, dan Isntagram saja kan tidak hanya posting foto aktivitas maupun karya. Ada beberapa fitur yang kadang tidak saya sentuh,” ujarnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Opening Serial Wiro Sableng, Superhero Asli Nusantara

Misalnya bagaimana live, membuat stori, dan hal lainnya yang butuh keterampilan teknis dan pengetahuan tentang beragam hal yang ada dalam sebuah aplikasi.

Acep kadang memperlakukan media berbau teknologi tersebut, sebagai bagian dari komunikasi dan kontemplasi. “Karya yang saya posting di sana ya lebih bersifat spiritual. Kontemplatif!” tambahnya.

Menyoal kembali NFT, Acep berujar yang terpenting adalah melihat hal itu secara hati-hati dan profosrsional.

“Menyikapinya dengan bijak juga penting. Bagamana pun setiap jaman punya kecenderungannya sendiri-sendiri,” ujarnya.

NFT juga, tutur Acep, merupakan ekspresi seni, khususnya kaum milenial. Mereka punya nilai-nilai tersendiri yang dilihatnya atau diyakininya sebagai sesuatu yang penting.

“Atau punya nilai semangat tertentu, termasuk ekonomi di dalamnya!” jelas Acep.*** (Ryan-007)

Halaman:

Editor: Nanang Supriatna

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X