SENI pertunjukkan, nama lain dari performance art telah tumbuh cukup lama.
Pada sekitar tahun 1970-an, Ucok dari AKA Band memperlihatkan performance art dengan menggantung kakinya saat show memakai tali lalu bernyanyi dalam posisi terbalik.
Tahun 87-an, beberapa mahasiswa Seni Rupa IKIP Bandung menggelar performance art menggelindingkan drum-drum bekas sambil melukis dan memainkan musik rancak yang mereka sebut Seni Blah-blah War.
Kemudian pelukis Diyanto menari tanpa konsep dan bergerak bebas seperti terlihat memainkan adegan teater sambil melliukkan kwas pada kanvas.
Baca Juga: Harapan Baru Komunitas Saraga dan Regenerasi Pelukis
Tarian itu dinamai Perengkel Jahe, karena tubuh sang seniman terlihat memilinkan tubuh seperti tanaman jahe.
Di pertengahan tahun 1990-an, muncul istilah performance atau performing art.
“Di Bandung, khususnya, seni pertunjukkan seperti itu banyak dilakukan oleh para perupa,” tutur Dadang S.Pd, dosen Seni Rupa, saat ditemui di Gedung FSD (Fakultas Seni dan Disain) UPI Bandung.
Baca Juga: Abu Nawas Akan Terbang, Kritik Sosial yang Masih Relevan Hingga Saat Ini
Dicontokan Wawan S. Husein, Rudi St. Darma, Yoyoyogasmana, Isa Perkasa, Tisna Sanjaya, Rahamaiyani, Deden Sambas, Hermana HMT, Christiawan.
Kemudian, Dedi Warsana, Bambang Subarnas, Mimi Padmi, Besti Rahulasmoro, Raden Roro, dan banyak lagi yang datang dari berbagai perguruan tinggi seni rupa.
Ada juga dari seniman tari seperti Ine Arini, Rahmayati Nilakusumah, dan Lina Gusliana. Bahkan ada dari seniman otodidak atau sanggar.
Jadi permomance art terbentuk dengan menghadirkan gerak yang teoritis hingga keseharian yang tampak biasa.
Baca Juga: Arimbi dari Pringgandani, Ratu Raksasa Ibunda Gatotkaca
Artikel Terkait
Santri Lembaga Pendidikan Usia Dini, Wujud Pembangunan Spiritual
Penerapan Kurikulum Prototipe Tergantung Kesiapan Satuan Pendidikan
Kurikulum Prototipe Memiliki Karakteristik Utama
Kurikulum Prototipe Memberikan Otoritas pada Satuan Pendidikan
Tiga Opsi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran
UNESCO Memperpanjang Akreditasi ATL, Dua Lagi Menyusul
Menko PMK: Pembangunan SDM sejak dari Hulu
Kebijakan PTM 100 Persen Perlu Dievaluasi, Puan: Fokuskan dulu pada Vaksinasi Anak
Kata Hetifah Sjaifudian: PTM Jadi Solusi Terbaik untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi
Perubahan Mekanisme Penerimaan Mahasiswa Baru PTN 2022