Arimbi dari Pringgandani, Ratu Raksasa Ibunda Gatotkaca

- Rabu, 5 Januari 2022 | 11:26 WIB
Arimbi dan Gatotkaca dalam versi Wayang Purwa. Sumber: halaman facebook Asep Sunandar Sunarya GRH 3
Arimbi dan Gatotkaca dalam versi Wayang Purwa. Sumber: halaman facebook Asep Sunandar Sunarya GRH 3

jabaribernews.com -- Arimbi alias Hidimbi, atau ada juga yang menyebutnya Bhutandewi, Sang Ratu Pringgandani sekaligus istri dari Pandawa no. 2 si Jagalbilawa Bratasena alias Aria bima Werkudara.

Arimbi merupakan seorang raksesi atau raksasa wanita. Tapi dia bukan raksasa sembarang raksasa. Dialah ratunya para raksasa.

Arimbi merupakan putri kedua Prabu Arimbaka (raja raksasa negara Pringgandani) dengan Dewi Hadimba. Ia mempunyai tujuh orang saudara kandung, bernama Arimba (dalam kitab Mahabharata lebih dikenal sebagai Hidimba, penguasa hutan Kamyaka), Arya Prabakesa, Brajadenta, Brajamusti, Brajalamatan, Brajawikalpa, dan Kalabendana.

Baca Juga: Paksi Jaladra Saat Sang Dalang Kondang Asep Sunandar Sunarya Memainkan Wayang di Luar Pagelaran

Biarpun wujudnya raksasa, tapi hatinya baik dan lembut. Disebutkan bahwa dia merupakan perwujudan ketulusan dan cinta kasih yang tanpa pamrih.

Dalam wiracarita Mahabharata, dia memang cuma tokoh figuran, tapi siapa yang tidak kenal dengan putranya, si Jabang Tutuka Gatotkaca. Ksatria Pringgandani yang sakti mandraguna.

Kisah Hidimbi diceritakan dalam kitab Mahabharata pertama berjudul Adiparwa, dalam subbab ke-9 bertajuk Hidimbawadhaparwa.

Ada beberapa perbedaan detail cerita versi Mahabharata India dengan versi Pewayangan Jawa di mana peran Gatotkaca begitu dominan dan popularitasnya melebihi tokoh-tokoh pewayangan lain, berbeda dengan versi India, penampilan Gatotkaca hanya mendapat porsi sedikit dari keseluruhan cerita.

Baca Juga: Peneliti Wayang Golek Sarah Andrieu: Wayang Golek Bisa Menjadi Media untuk Menggambarkan situsai Indonesia

Arimbi memiliki kesaktian antara lain dapat beralih rupa, dari wujud raksasa menjadi putri cantik jelita. Kesaktian ini ia dapatkan dari sabda Dewi Kunti Nalibrata, ibu para Pandawa karena Werkudara menolak mengawini Dewi Arimbi yang saat itu masih berwujud raksasi yang menyeramkan.

Arimbi mempunyai sifat jujur, tulus, setia, berbakti dan sangat menyayangi putranya.

Akhir hidupnya diceritakan bahwa dia ikut gugur di medan perang Bharatayuddha  membela putranya, Gatotkaca, yang sebelumnya gugur terkena Panah Kunta Wijayandanu atau Senjata Konta milik Adipati Karna, raja negara Awangga yang berpihak pada Astina. ***

Editor: Iim Nurhalimah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler

X