jabaribernews.com -Hajat bumi atau sedekah bumi atau ruat bumi bukan hanya ada di Sunda dan di Jawa, tetapi juga di Tiongkok (Cina) yang di kita dikenal dengan istilah Imlek.
Budayawan Tionghoa yang tinggal di Bandung, Soeria Disastra, mengatakan Imlek asalnya dari kebiasaan petani Tiongkok menyambut datangnya musim bercocok tanam.
Pada musim dingin yang banyak turun salju, petani Tiongkok tidak bisa mengolah lahan pertaniannya.
Baca Juga: Harapan Ketua DPR pada Pemilu 14 Februari 2024
“Maka saat musim dingin berakhir dan memasuki musim semi, petani Tiongkok menyambutnya dengan gembira,” ujar Soeria Disastra.
Gembira karena akan bisa segera menggarap lahan pertanian pada musim panas setelah musim semi yang boleh dikatakan singkat.
Tanda suka citanya petani Tiongkok karena akan segera bercocok tanam, diadakan semacam perayaan yang di dalamnya berisi doa.
Doa agar nanti hasil bertani memuaskan sehingga kehidupan menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Hajat bumi Tiongkok tersebut juga sebagai wujud rasa syukur pada kehidupan yang telah dilalui.
Baca Juga: Minyak Goreng dan Psikologi Sembako Panic Buying
“Tak berbeda dengan hajat bumi di kita. Bedanya di kita hajat bumi dilaksanakan pada awal musim hujan, setelah musim kemarau,” kata Soeria Disastra.
Karena dilaksanakan di musim semi, perayaannya disebut Sin Cia atau Festival Musim Semi.
Sin Cia juga dijadikan moment pergantian tahun. Sin Cia berlangsung dari tanggal 1 sampai tanggal 15 bulan pertama tahun baru.
Almanak atau kalender Tiongkok, tadinya berdasarkan peredaran Bulan mengelilingi Bumi (lunar calendar).
Artikel Terkait
Tradisi Perkawinan Sunda, Bagian I : Menjelang Upacara Pernikahan
Cangklong atau Padudan, Semula hanya Dipakai untuk Udud, Menjadi Benda Seni
Untuk Bertahan Hidup dan Biar Ramai Café Bisa Melibatkan Beragam Komunitas
Dongeng Dapat Membuat Anak Lebih Cerdas dan Punya Empati Lebih Tinggi
Penjual Makanan di Sekolah Ngarenghap Lagi