Ya namanya juga Street Food maka awalnya tentu dari makanan di pinggir yang dijual di gerobak-gerobak atau pun kios dan warung kecil.
Makanannya, itu Street Food, ada yang tradisional dan ada yang modern.
Ada pula Street Food berupa campuran atau hibrida dari beragam jenis makanan yang telah ada lalu dicampur dengan jenis atau sajiab baru.
Baca Juga: Dongeng Dapat Membuat Anak Lebih Cerdas dan Punya Empati Lebih Tinggi
Misalnya ayam geprek, pecel lele, cimol, chocodot, jamur crispi, burayot, hingga sosis bakar dan lain-lain.
Harganya ramah di kantong dengan kualitas rasa yang pas.
Street Food ternyata dapat memberikan semacam comfort food, alias yang dapat bisa memberikan rasa nyaman dan membangkitkan romantisisme atau pun nostalgia saat disantap.
KF Seetoh, pendiri Makansutra, komunitas kuliner di Singapura, menyebutkan street food adalah budaya yang tidak bisa dipisahkan dari comfort food.
Baca Juga: Untuk Bertahan Hidup dan Biar Ramai Café Bisa Melibatkan Beragam Komunitas
Artikel Terkait
Paksi Jaladra Saat Sang Dalang Kondang Asep Sunandar Sunarya Memainkan Wayang di Luar Pagelaran
Bencana Alam dan Kelanggengan Sebuah Negara
Kutukan Sumber Daya Alam dan Orang Sunda
Cara Jitu Hindari Cengkraman Pandemi
Payung Geulis Tasik Semakin Eksis
Mengenalkan Tempat Wisata pada Karton Kemasan Produk