jabaribernews.com -- Seledri atau nama latinnya Apium graveolens L. dan dalam Bahasa Inggris disebut Celery seed adalah sayuran daun dari suku Apiaceae (adas-adasan) yang biasa digunakan sebagai bumbu atau penambah aroma dan cita rasa masakan.
Sebagai sayuran, daun, batang, dan umbi seledri biasa digunakan sebagai campuran sup. Daun juga dipakai sebagai lalap, atau dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di atas bakso, soto, gulai, bubur ayam, capcay, dan beberapa olahan lainnya.
Selain berfungsi sebagai pemberi aroma penambah selera, juga berfungsi sebagai penambah nilai estetika pada penampilan hidangan.
Baca Juga: Jangan Buang Air Cucian Beras di Rumah Anda, Karena Banyak Manfaatnya
Ada tiga kelompok seledri yang dibudidayakan di seluruh dunia:
1. Seledri daun atau seledri iris (secalinum) yang biasa diambil daunnya dan banyak dipakai di masakan Indonesia.
2. Seledri tangkai (dulce) yang tangkai daunnya besar dan beraroma segar, biasanya dipakai sebagai komponen salad.
3. Seledri umbi (rapaceum), yang membentuk umbi di permukaan tanah, biasanya digunakan dalam sup, dibuat semur, atau schnitzel.
Selain sebagai tanaman pangan/bumbu dapur, seledri juga digunakan sebagai tanaman herbal yang memiliki banyak khasiat dalam pengobatan yang bahkan sudah dimanfaatkan sejak ribuan tahun yang lalu.
Baca Juga: Khasiat Dewandaru, Obat Herbal dan Berkhasiat Medis
Seledri dikenal sebagai salah satu sayuran anti-hipertensi. Cara mendapatkan manfaatnya bisa dengan dijus, atau dikonsumsi langsung sebagai lalap dan campuran masakan.
Khasiat lainnya adalah sebagai peluruh (diuretika), anti reumatik, bronkhitis, diabetes, melancarkan aliran darah, menjaga kesehatan lambung serta pembangkit nafsu makan (karminativa).
Umbi seledri yang mengandung provitamin A dan K juga memiliki hasiat yang sama dan bisa digunakan pula sebagai afrodisiaka (pembangkit gairah seksual).
Baca Juga: Pagoda, Si Hijau Cantik Penurun Kalesterol
Aromanya yang khas berasal dari sejumlah komponen mudah menguap dari kandungan minyak atsiri, paling tinggi pada buahnya yang dikeringkan.
Artikel Terkait
Pupuk Cair Sederhana dengan Bahan Seadanya
Pepaya Jepang, Tidak Berbuah Pepaya, Tidak Pula dari Jepang
"Tai Toko", Kotoran Sang Perusak dalam Senyap, Cara Mengatasinya
Menghadapi Omicron, Indonesia Tidak Lockdown Tapi PPKM
Jurus Jumantik untuk yang Terlupakan karena Sang Corona