jabaribernews.com -Dewandaru merupakan sejenis tumbuhan perdu dari keluarga jambu-jambuan (Myrtaceae) yang diselimuti banyak mitos dan fungsi keramat.
Dewandaru yang bernama latin Eugenia uniflora ini di berbagai negara memiliki beberapa sebutan.
Ada yang menyebutnya Pitanga, Suriname cherry, Brazilian cherry, Cayenne cherry, cerisier carré, monkimonki kersie atau ñangapirí.
Di Indonesia sendiri lebih populer dengan sebutan ceremai belanda, karena tekstur dan rasa buahnya yang asam mirip buah ceremai.
Tumbuhan ini berasal dari wilayah Pantai Timur Amerika Selatan, seperti Suriname, Brazil, Uruguay, Paraguay, dan Argentina.
Saat ini Dewandaru sudah menyebar ke penjuru dunia terutama negara-negara tropis.
Di Indonesia, Dewandaru tersebar di beberapa tempat di pulau jawa, Sumatra, dan sekitarnya.
Salahsatu daerah yang dikenal sebagai habitat dewandaru adalah kepulauan Karimunjawa, dan Gunung Kawi.
Dalam terminologi Jawa dewandaru diartikan sebagai "pembawa pesan dewa", sebagaimana dijumpai dalam kisah pewayangan "Wahyu Dewandaru".
Batang pohon Dewandaru ditengarai memiliki kekuatan mistis seperti benda-benda yang dianggap keramat lainnya.
Salah satunya konon bisa mendatangkan kharisma dan kewibawaan serta menghalau gangguan gaib.
Karena itu batang Dewandaru sering dijadikan untuk bahan membuat tongkat komando, tasbih, atau aksesoris lainnya.
Bahkan ada juga kepercayaan di antara para pelaut kapal yang berlayar dengan membawa batang Dewandaru akan terhindar dari musibah karam.
Selain itu, Dewandaru yang ditanam di sekitar rumah konon dapat membawa keberkahan bagi penghuninya.
Artikel Terkait
Merasakan Kehadiran Makhlus Halus di Padepokan Wa Idu Cimalaka, Bagian 1
Setan Kober dan Naga Siluman, Keris Pusaka dari Tanah Pasundan
Mistis di Gunung Tangkubanparahu, Mahluk Jadi-jadian dan Batu Pawadon
Pangguyangan yang Masih Menyimpan Sisa-Sisa Keangkeran Masa Silam
Daerah yang Pantang Dikunjungi Presiden, Latar Belakangnya Begini
Naga di Gunung Galunggung Tasikmalaya Jawa Barat Katanya Menyukai Lagu Sunda Klasik