jabaribernews.com -Di Desa Selacai, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis terdapat sebuah wilayah kecil yang dikenal sebagai Pangguyangan (Sunda: guyang artinya bermain kotor-kotoran, biasanya di tanah, pangguyangan artinya tempat guyang).
Entah bagaimana awalnya tempat tersebut diberi nama Pangguyangan. Apakah di sana awalnya merupakan tempat guyang? Siapa gerangan yang "guyang" di sana?
Konon menurut para sesepuh di sana, dahulu di tempat tersebut, di Pangguyangan, masih banyak binatang liar, sehingga sering ditemukan tanah dan tanaman seperti bekas diacak-acak.
Baca Juga: Merasakan Kehadiran Makhlus Halus di Padepokan Wa Idu Cimalaka, Bagian 1
Kemungkinan yang guyang disitu babi hutan, musang, ular, atau entah binatang apa. Mungkinkah ada badak, binatang yang suka guyang di lumpur?
Belum jelas. Namun yang pasti, Pangguyangan hingga sekarang pun masih dikenal sebagai tempat yang angker. Tempat yang sering ada penampakannya.
Sebenarnya di lokasi Pangguyangan, pepohonan tidak terlalu banyak. Bahkan dilalui jalan desa yang menghubungkan Dusun Ciheras dan Ciawitali.
Pangguyangan dari Balai Desa Selacai yang terletak di pinggir jalan Negara Ciamis-Cirebon tidak jauh, hanya kurang lebih satu kilometer. Pangguyangan sebelah barat Balai Desa Selacai.
Walaupun siang terlihat biasa-biasa saja, namun saat malam di sana gelap gulita dan terasa angker karena tak ada satu pun rumah penduduk, hanya ada bentangan kebun-kebun yang rimbun.
Di sebelah utara jalan hanya ditanami jejeran pohon mahoni yang tinggi dan berdaun lebat. Sebelah barat merupakan lereng dan jalan turunan menuju area pesawahan Rajapaniis.
Baca Juga: Mistis di Gunung Tangkubanparahu, Mahluk Jadi-jadian dan Batu Pawadon
Sementara sebelah selatan jalan, ada mulut gang menuju blok Cicadas, Awingajajar. Walaupun mulut gangnya lebar, cukup untuk masuk mobil, namun suasana di sana sangat sepi.
Perumahan penduduk masih sekitar 300 meter dari mulut gang. Sementara di sana hanya terdapat rumpun-rumpun bambu dan ada satu buah kuburan milik seorang warga yang dahulu tewas ditembak tentara Belanda.
Karena situasi yang saat itu tidak aman, maka jenazah korban pun disemayamkan di tempat tersebut secara sembunyi-sembunyi, dikarenakan area pemakaman desa yang lokasinya jauh dari sana.
Artikel Terkait
Merasakan Kehadiran Makhlus Halus di Padepokan Wa Idu Cimalaka, Bagian 1
Kaeureup-eureup, Konon Pertanda Kita Ketindihan Makhluk Halus
Setan Kober dan Naga Siluman, Keris Pusaka dari Tanah Pasundan
Mistis di Gunung Tangkubanparahu, Mahluk Jadi-jadian dan Batu Pawadon