Gedong Cai Tjibadak Berusia Satu Abad, Debit Airnya Berkurang

jabaribernews.com -Yana Mulyana, Plt.Wali Kota Bandung, Napak Tilas 100 Tahun Gedong Cai Tjibadak di Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Rabu (29/12/2021),

Napak Tilas 100 Tahun Gedong Cai Tjibadak pada saat artefak sejarah peninggalan Belanda itu berusia 100 tahun atau satu abad.

Menurut Yana, Napak Tilas 100 Tahun Gedong Cai Tjibadak merupakan salahsatu upaya pelestarian lingkungan dan cagar budaya.

Baca Juga: PKS Menolak Keras Kenaikan LPG Nonsubsidi

Dengan kegiatan ini, selain meningkatkan kepedulian akan peninggalan yang berharga juga untuk melestarikan keberadaan sumber air yang disebut seke.

Saat ini Gedong Cai Tjibadak dioperasikan oleh PDAM Tirta Wening Kota Bandung. Keberadaannya tetap berfungsi sebagai sumber air baku.

Selain itu, di sekitarnya tetap menjadi habitat bebagai flora dan fauna yang tetap harus dipertahankan.

"Atas nama Pemkot Bandung mengucapakan terima kasih dan apresiasi hari ini bisa memperingati 100 Tahun Gedong Cai Tjibadak," kata Yana.

Baca Juga: Kasus Omicron Bertambah 21 Orang, Kebanyakan Akibat Perjalanan Luar Negeri

Menurut Yana, 100 Tahun lalu terjadi juga kegiatan seremonial peresmian pada hari yang sama, Rabu di akhir tahun pada bulan Desember, tahun 1921.

Tak hanya itu, pada tahun 1921 juga sebagai upaya pemerintah Hindia Belanda menyediakan air bersih kepada masyarakat saat wabah kolera.

"Pada tahun itu Wali Kota Bandung, S. A Reitsma memberikan air bersih tersebut pada pasien wabah kolera," tutur Yana.

Yana berpesan agar konservasi tersebut terus dijaga dengan baik. Mulai dari pemanfaatan lahan, ruang untuk habitat flora dan fauna.

"Terutama pengamanan aset, juga fungsi seke sebagai mata air di tempat ini," ujarnya.
Dirut Perumda Tirta Wening, Soni Salimi menerangkan, Gedong Cai Tjibadak ini dikelola PDAM Tirta Wening sejak tahun 1977.